Unlock Bootloader HyperOS Xiaomi Diperketat dan Tidak Semudah Dulu? Ini Dia Penjelasannya

Sumber : Weibo
Utan Kaliki - Baru-baru ini Xiaomi menginformasikan bahwa ada kebijakan khusus untuk Unlock Bootloader/UBL di smartphonenya. Sampai artikel ini dimuat, kebijakan ini dikabarkan hanya akan berlaku untuk smartphone yang dijual di China. Kebijakan ini akan memberikan batasan tertentu pada proses Unlock Bootloader/UBL.

Smartphone Xiaomi dan Redmi yang dijual secara eksklusif di pasar China wajib mengikuti dan tunduk pada kebijakan ini, sedangkan untuk pasar global, smartphone Xiaomi, Redmi dan POCO tidak akan terpengaruh dan akan tetap menawarkan proses Unlock Bootloader/UBL dengan metode yang lama.

Baca Juga : UBL Dihilangkan Bakal Bikin Penjualan Xiaomi Menurun?

Untuk melakukan proses Unlock Bootloader/UBL pada smartphone Xiaomi di China, pengguna diharuskan memiliki akun pengembang Level 5 di platform komunitas resmi Xiaomi.

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk mengupgrade atau menaikkan level akun Xiaomi ke akun pengembang Level 5. Langkah-langkah tersebut antara lain, merupakan warga China, menggunakan HyperOS China dan melaporkan setidaknya 1 bug per hari, membuat setidaknya satu saran untuk HyperOS China Stable ROM setiap bulan, menjadi pengguna aktif di Komunitas Xiaomi dan rutin memberikan komentar dan suka pada laman komunitasi.

Sumber : Weibo

Baca Juga : Tanggal Rilis Redmi Note 13 Series di Indonesia

Setelah mendapatkan akun pengembang Level 5, pengguna dapat mengajukan izin yang diperlukan untuk Unlock Bootloader/UBL. Setelah diberikan, pengguna dapat membuka kunci bootloader dalam jangka waktu 3 hari.

Perlu diingat bahwa Unlock Bootloader tersebut akan memiliki batasan. Setiap akun pengembang Level 5 hanya diperbolehkan melakukan Unlock Bootloader/UBL sebanyak 3 perangkat dalam 1 tahun. Di sisi lain, para pengguna HyperOS nantinya tidak akan mendapatkan pembaruan jika smartphone tersebut telah melakukan Unlock Bootloader/UBL. Hal tersebut merupakan konsekuensi yang wajib diterima dan dipatuhi.

Baca Juga : Kelebihan dan Kekurangan HyperOS

Kebijakan baru Unlock Bootloader/UBL Xiaomi ini disebabkan oleh kepentingan pemerintah China dalam meningkatkan pengawasan dan keamanan. Dengan menerapkan pembatasan ini, semakin sulit bagi pengguna untuk melewati sistem pelacakan atau terlibat dalam aktivitas rahasia.

Perlu diingat kembali bahwa pembatasan dan alasan dibaliknya hanya berlaku di China. Pasar global tetap tidak terpengaruh oleh kebijakan ini. Pengguna smartphone Xiaomi, Redmi, dan POCO di wilayah lain, termasuk Indonesia dapat terus melakukan Unlock Bootloader/UBL menggunakan metode lama.

Baca Juga : Cara Install HyperOS Port 

Sumber : Weibo
Kebijakan Unlock Bootloader/UBL untuk smartphone Xiaomi yang dijual di China merupakan bentuk kepatuhan perusahaan terhadap peraturan pemerintah China untuk meningkatkan keamanan dan pengawasan.

Kita akan terus memantau perkembangan terkait kebijakan ini. Namun jika hal ini juga ikut berdampak untuk pasar global termasuk Indonesia, tentunya ini akan menjadi kekecewaan terutama bagi pengguna yang sering melakukan proses Unlock Bootloader/UBL untuk melakukan kustomisasi seperti menginstall custom rom dan lainnya. (Sumber : Weibo)

Baca Juga : MIUI vs HyperOS